Jumat, 12 Agustus 2011

Terjemahan Lirik, "Every Heart" by BoA. Ending of Inuyasha Original Soundtrack

Lirik BoA Every Heart, BoA Every Heart original romaji lyrics.
Indonesian translate, transliterate, terjemahan.
~


Every Heart
BoA
Ost. Inuyasha
Romaji lyrics + translate Indonesia.


Kikutsu, namida wo nagashitara..♪♫
Every Heart, sunao ni nareru darou...
Dare ni, omoi wo tsutaetara..
Every Heart, kokoro mitasareru no darou...

( Berapa, banyak air mata harus tumpah?
Every Heart, Sebelum kita dapat menjadi jujur?
Kepada siapa kita harus mempercayakan perasaan kita?
Every Heart, Sehingga kita tak bisa lagi merasa kesepian? )


Nagai, nagai, yoru ni obieteita..
Tooi hoshi ni inotteta...

( Aku takut, oleh malam-malam panjang..
Aku berdoa kepada bintang-bintang jauh... )


Meguru, meguru, toki no naka de..
Bokutachi wa, ai wo sagashiteiru...
Tsuyoku, tsuyoku, naritai kara..
Kyou mo, takai sora miageteiru...

( Tersesat, tersesat dalam waktu yang terus berulang..
Kami sedang mencari sebuah cinta sejati...
Karena, karena kami ingin tumbuh lebih kuat dan kuat..
Kami masih memandang langit hari ini... )


Donna, egao ni deaetara..
Every Heart, yume ni fumidaseru no...
Hito wa, kanashimi no mukou ni..
Every Heart, shiawase ukabete nemuru...

( Seperti apa senyum
yang harus kita temui?
Every Heart, Sebelum kita dapat mengambil langkah menuju impian kita?
Seseorang sedang menghadapi kesedihan..
Every Heart, kebahagiaan-Nya hanyut dalam tidur... )


Itsuka, itsuka, subete no tamashii ga..
Yasuraka ni nareru you ni...

( Suatu hari, suatu saat nanti, mungkin semua
jiwa..
Kan temukan kedamaian sejati... )


Meguru, meguru, toki no naka de..
Bokutachi wa ikite nanika wo shiru...
Toki ni warai sukoshi naite..
Kyou mo mata aruki tsudzukete yuku...

( Tersesat, tersesat dalam waktu yang terus berulang..
Kita hidup dan lahir untuk memahami sesuatu...
Disaat tertawa, maupun menangis..
Kami akan terus berjalan lagi mulai hari ini... )


Osanai kioku no katasumi ni..
Atataka na basho ga aru, So Sweet...
Hoshitachi ga, hanasu mirai wa..
Itsumo, kagayaiteita... So Shine...

( Di sudut-sudut kenangan masa kecilku..
Ada tempat yang hangat, Jadi Manis... ;(
Di mana bintang-bintang berbicara tentang masa depan..
Yang akan selalu bercahaya, Begitu berkilau... )


Meguru, meguru, toki no naka de..
Bokutachi wa, ai wo sagashiteiru...
Tsuyoku, tsuyoku, naritai kara..
Kyou mo, takai sora miageteiru...

( Tersesat, tersesat dalam waktu yang terus berulang..
Kami sedang mencari sebuah cinta sejati...
Karena, karena kami ingin tumbuh lebih kuat dan kuat..
Kami masih memandang langit hari ini... )


Meguru, meguru, toki no naka de..
Bokutachi wa ikite nanika wo shiru...
Toki ni, warai sukoshi naite..
Kyou mo mata aruki tsudzukete yuku...

( Tersesat, tersesat dalam waktu yang terus berulang..
Kita hidup dan lahir untuk memahami sesuatu...
Disaat tertawa, maupun menangis..
Kami akan terus berjalan lagi mulai hari ini... )

-€nd-



~
Jika anda ingin mengcopy lirik di atas, tolong copy juga link di bawah ini. Sebagai ucapan terimakasih untuk saya dan mereka.
Romaji lyrics by,
www.animelyrics.com
Terjemahan indonesia oleh,
www.genesis-skypeace.blogspot.com

Terimakasih kunjungannya.
Salam, GENESIS.

Kamis, 21 Juli 2011

My Tomorrow

Cerita ini udah aku ralat.
Jadi, kalo 1 minggu yang lalu anda
sekalian udah baca, dimohon
untuk baca lagi.
Dan, sebelumnya, aku mau ngasih
saran.
Kalau mau ngerasain efeknya
lebih dalam, ngebaca ini story
sambil ngedengerin lagu "Find
The Way" by Mika Nakashima,
Original Sound Track Gundam
Seed. Tepatnya Ending ke-3,
berturut-turut.
Atau bila tidak punya, Hujan
Kemarin by Taxi/ You Look at Me
by Cristian Bautista/ Moment by
Ayumi Hamasaki juga gak papa...
Hehe...
Dan cerita ini, terinspirasi dari
kisah diri saya pribadi, serta dari
sebuah cerita, yang saya lupa dari
mana.
Kalo enga' salah, berjudul "Padang
Ilalang" karya Mas. Vachzar(Moyet
Gaul).
Happy a Nice read, and please
comment juga ya...?
^^
.
.
.
.
.
.
.
"> "My Tomorrow" <"
...
26 Maret, 2011...
...
Aku berjalan, melewati jalanan
yang sehari-hari aku lewati.
Menapaki, dan menelusuri jalanan
yang akrab denganku.
Tapi hari ini aku sangat lelah, jadi
kuputuskan untuk beristirahat
dulu.
Aku mencari-cari tempat, lalu
pada akhirnya ku temukan
sebuah padang rumput yang
terletak tepat di depan SMPN 1
Gabus, SMPku dulu.
Aku berjalan ke sana, setelahnya
kurebahkan tubuhku di atasnya.
Walaupun sebenarnya ini adalah
lapangan sepakbola lepas, tapi
aku lebih suka menganggapnya
padang rumput. Di sekelilingnya,
warna hijaunya padi menghiasi
bagai tak terpisah.
Hingga aku mulai memandang
awan.
Ya, kebiasaan memandang awan
adalah hal yang sangat rutin
kulakukan. Menikmati dan
menghargai, betapa Tuhan
melukis sebuah keindahan.
Tapi hari ini berbeda, aku tak
memandangnya dari atap
rumahku.
Tapi dari atas rumput hijau ini...
Hal yang sejak dulu, sangat ingin
aku lakukan... Seperti waktu aku
kecil dahulu...
Kenapa?
Karena sekarang sudah jarang
sekali ada tempat seperti ini, yang
pernah ku temui... Bahkan di
tempat kelahiranku...
Semuanya sudah tertimpa oleh
beton, ironis sekali.
Aku sangat benci kota.
Yang tak pernah mau,
menghargai Ciptaan Tuhan.
Akan tetapi...
Ternyata keindahan tempat ini
membiusku.
Semua beban, penatku pun lepas...
Aku tak menyangka, ternyata
berbaring beralaskan rumput
hijau seperti ini rasanya.
Lebih dari yang aku bayangkan.
Menyenangkan.
Entah kenapa, rasanya pikiranku
menjadi jernih.
Ku lihat, awan di atas sana indah
sekali...
Ingin rasanya aku bisa hidup
seperti mereka. Bebas, lepas dan
tenang.
Lalu, di saat aku dewasa nanti,
aku menikah dengan orang yang
aku cintai.
Tak terlalu cantik juga tak
masalah, yang penting ia jujur
dan setia.
Setelahnya punya dua anak, satu
laki-laki dan satu perempuan.
Aku ingin agar mereka cepat
mandiri, supaya aku bisa dengan
leluasa memandang awan seperti
ini.
Dan sebagai seorang laki-laki, aku
ingin mati lebih dulu dari
mereka...
...
Sayangnya hidup tak semudah
itu...
Cg! Merepotkan sekali...!
Tapi apa boleh buat, itulah hidup.
Kau akan tertinggal bila tak
melangkah, dan akan tertindas
bila tak punya nyali.
Bicara soal hidup, aku jadi ingat
masa lalu...?
Ya, sesuatu yang entah
bagaimana aku bisa
mengatakannya. Masa-masa yang
sangat ingin aku ulangi, tapi tetap
saja waktu tak bisa kompromi.
Aku masih ingat, saat aku jadi
cengeng dulu...
Sering membolos, dan perempuan
itu...
Aku mencintainya.
Tapi semuanya sudah berubah.
Aku yang dulunya agak gemuk,
sekarang jadi agak kurus.
SMPku yang dulunya hanya 28
ruangan, sekarang sudah
bertambah.
Tapi aneh, mengapa perasaan ini
padanya makin besar? Padahal
kami tak pernah bertemu lagi,
semenjak perpisahan SMP itu...
Tiga tahun lalu.
Padahal, dulu aku tak pernah
sekalipun bertatap muka
dengannya. Tak pernah
memandang matanya, tapi yang
sering kupandang malah
rambutnya.
Haduduh... Bukan, bukan karena
aku pengecut.
Tapi aku ini pemalu. Tak mampu
memandang pelangi yang terlukis
di bola matanya, kalau
kupandangi juga. Bisa pingsan
aku.
Huhuhu... Menyenangkan sekali
saat itu...
Semuanya sudah berubah.
Tapi ada satu yang belum
berubah...
Tempat ini...
Rumput ini, angin ini, perasaan
ini, tempat ini...
Masih sama dengan yang dulu...
Dengan perlahan, kupejamkan
kedua mataku.
Hingga kurasakan, angin
berhembus melompati tubuhku
sejuk sekali...
Kulentangkan tubuhku lebar-
lebar, supaya dapat menikmatinya
lebih jauh...
Hingga ku dengar sebuah suara
merdu.
...
Bukan, bukan suara. Tapi lebih
seperti sebuah lagu. Yang
dinyanyikan oleh seseorang.
"Find The Way..." Gumamku tanpa
sadar, menyebut title lantunan
lagu itu.
Dengan perlahan, kubuka kedua
mataku.
Aku lalu bangkit dari tidurku,
duduk, lalu kulihat...
Seorang perempuan cantik jelita,
bersayap putih, dan memakai
sebuah kimono.
Entah terbuat dari bahan apa
kimono yang ia pakai, rasanya
tipiis sekali...
Hingga bentuk lekuk tubuhnya,
yang terkesan sempurna itu,
terlihat jelas olehku.
Dadanya yang kecil, bergoyang
mengikuti tariannya.
Lalu, kulitnya yang putih mulus,
terlihat memantulkan cahaya...
Rambut panjang sepinggangnya
itu, indah sekali...
Aku sangat suka rambutnya,
seolah mengingatkanku pada
seseseorang...
Dengan lincahnya ia menari.
Bukan, bukan menari ala biduan
dangdut murahan tak punya
moral seperti di TV atau
panggung Ilegal.
Tapi... Aneh.
Aku seperti melihat paradise bird
(cendrawasih) dari dalam
gerakannya. Tariannya itu, entah
bagaimana caranya aku dapat
menggambarkannya dengan
kata-kata...
Ia melompat kesana-kemari, dan...
Sungguh indah.
Serta, suara merdunya
menyanyikan "Find The Way"
bagaikan kicauan burung pagi
hari.
Menentramkan...
Membuatku teringat, akan
seseorang yang sangat aku
cintai...
. . .
Merasa penasaran dengannya,
aku coba memanggilnya. "Hai...!"
Dia sepertinya terkejut, lalu
pandangan kami bertemu. Sekilas
ia tersenyum, tapi kemudian
berlari menjauh.
Aku tak mengerti apa yang terjadi
padanya, hingga aku putuskan
untuk mencoba mengejarnya.
Langkah anggunnya yang kecil,
tak sepadan dengan langkahku
yang besar serta cepatnya lariku.
Dan benar saja, aku berhasil
menyudutkannya.
Tiba-tiba saja ia tersandung, lalu
terjatuh. Tersudut di bawah
sebuah pohon besar.
Akasia besar.
Dia terlihat seperti ketakutan, apa
ia takut padaku?
Menyadari hal itu, aku berhenti
berlari.
Dan tersenyum, "Find The Way..."
Ujarku padanya.
...
Aku membuka kedua mataku
perlahan, mengamati daerah
sekitar diriku...
"Ternyata tadi hanya mimpi..."
Gumamku kecewa.
Kupandangi langit sore yang
mulai memerah, serta ku
cocokkan dengan jam tangan
bermerek Cold milikku. "Sudah
sore... Sebaiknya aku pulang..."
...
...
...
27 Maret, 2011...
...
Hari ini, seperti kemarin.
Aku berjalan melewati jalanan
seperti biasanya.
Lalu kembali, mencoba berbaring
lagi. Di atas padang rumput
seperti kemarin.
Berharap, aku dapat kembali
bertemu dengan bidadari itu.
Yang telah, membuatku jatuh
cinta.
Heh? Aneh bukan? Tapi apa
peduliku, aku juga tak tahu
kenapa aku bisa merasa seperti
ini...
Setidaknya, ia perempuan kedua
yang mampu membuatku seperti
ini.
Yang jelas, sekarang.
Aku mencintainya...
...
Akhirnya aku mendengarkannya
lagi, lagu "Find The Way", yang
merupakan ending dari Anime
favoritku mengalun merdu.
Terngiang dengan jelas, tiap lirik
yang terdengar di telingaku.
Tapi berbeda dengan hari
kemarin, aku tak langsung
memandang bidadari itu. Tapi aku
masih mengamati langit.
Memandang awan...
Juga sesekali ku remas-remas
rumput di sekitarku, mencoba
menyentuh alam.
Hingga hampir masuk ke lirik
terakhir, aku mencoba bangkit.
Duduk. Kulirik ia sesaat, ia hanya
tersenyum padaku. Berbeda
dengan kemarin, kenapa ya?
Ku gerakkan tangan kananku,
menyelinap masuk pada saku
celanaku. Dan mengambil sesuatu
dari sana.
Sebuah foto...
Foto?
Ya, foto seseorang yang sangat
aku cintai. Yang diam-diam aku
ambil dari foto profilnya di Face
Book, lalu ku cetak secara
rahasia...
Hehehe... Aku pintar 'kan?
Terimakasih pujiannya...
Kupandangi itu, dengan penuh
perasaan, harapan, cinta...
Tapi apa daya, ia hanya
menganggapku teman.
Just Friend.
JUST ONLY FRIEND...
"Sedang apa?" tanya bidadari itu
tiba-tiba.
Aku sedikit kaget, sejak kapan ia
duduk di sampingku?
Kemudian aku tersenyum.
"Melihat, foto..."
"Foto...?"
"Ya, seseorang yang aku cintai."
Jelasku padanya.
Ia mengangguk kecil, "Kenapa ia
mirip denganku?"
"...Entahlah..." Aku menggeleng
pelan, "Aku sendiri tak tahu..." Lalu
tersenyum.
...
Hening.
...
"Sekarang ia ada dimana?"
"Tak tahu. Yang jelas, jauh
dariku..."
"Sudah katakan cinta?"
"Sudah. Tapi walaupun juga, apa
daya ia hanya menganggapku
teman..." Aku tersenyum hambar,
"Tak lebih..."
...
Hening.
"..."
"Menurutmu, apa arti cinta?"
"Hn...? Entahlah..." Kucoba
memandang bidadari di
sampingku ini, "Tapi menurutku,
tak jauh beda dengan matahari."
Lalu aku memandang awan lagi.
"Matahari?"
"Menyakiti mata, jika terlalu dekat,
ataupun bila kau tak tahu cara
memandangnya dengan benar...
Tapi, sangat dibutuhkan, karena
bila tak ada, hidup akan menjadi
gelap..."
...
Hening.
...
"...Maksudnya...? Aku tak
mengerti?"
"Mau kujelaskan?"
"Ya... Jika kau tak keberatan..."
Aku kemudian bangkit dari
dudukku, berdiri. Dan
membelakangi mentari. "Apa kau
bisa melihat mentari itu?" Jemari
telunjukku menunjuk matahari.
"Tidak," dia menggeleng pelan.
"Sekarang, coba kau lihat..." Aku
kemudian duduk lagi.
Dia sedang mencoba melihat
mentari. Setelah beberapa detik, ia
memalingkan pandangannya.
"Tak bisa, mataku sakit." Katanya
menggelengkan kepalanya pelan.
"Begitulah cinta, bayangkan saja
jika matamu itu adalah hatimu.
Pasti sakit, jika kau coba
memandangnya begitu saja..."
"Tapi, bagaimana kita bisa
memandangnya dengan benar?"
tanyanya lagi.
Aku tersenyum ramah. "Coba kau
lihat telapak tanganmu..."
"Telapak?" Ia lalu menengadahkan
tangan kanannya padaku.
"Cahaya matahari memantul dari
situ, dan secara tak langsung kau
dapat melihat mentari..."
Dia mengangguk perlahan.
"Begitu...?" Sepertinya mengerti
penjelasanku.
"Ya..." Secara tak langsung, diri
adalah serpihan matahari itu
sendiri... "Kau juga dapat
melihatnya, bukan hanya begitu.
Kau juga bisa melihatnya dari
pantulan air, atau cermin gelap."
"..." Ia hanya diam. Sepertinya
memikirkan sesuatu?
Aku hanya tersenyum. Lagi.
"Kau mau bercinta denganku...?"
"Eh?" Apa yang ia katakan tadi?
"Aku ingin, kau menghuni
hatiku..."
"Ta-tapi..." Aku mencoba menolak.
"Sss...t," Dia berbisik, dan menutup
mulutku dengan jari telunjuknya
agar aku tak bicara lagi.
"Kumohon... Jangan tolak aku."
Entah terhipnotis apa aku ini, aku
hanya menurut saja saat ia
menenggelamkanku.
Menghanyutkanku, ke dalam
surga dunia.
Benar-benar mimpi yang indah...
Ya, sangat indah bukan...?
"Oh ya, ada satu pertanyaan yang
mengganjal hatiku kemarin..."
"Apa?"
"Kenapa kemarin kau lari?"
"Karena cinta itu seperti kupu-
kupu... Semakin kau kejar, makin
ia mengindar..."
"Kupu-kupu...?"
"Ya... Tapi bila kau biarkan ia
terbang jauh, ia akan
menghampirimu... Di saat kau tak
menduganya..."
...
...
...
28 Maret, 2011.
...
Hari ini, sangat berbeda dengan
kemarin. Ataupun lusa.
Jika kemarin aku pulang siang
hari, sekitar pukul tiga. Tapi hari
ini aku pulang hampir pukul lima
sore.
Aku tak suka Hari Senin.
Tapi itu tak menghalangiku, untuk
berkunjung ke tempat itu.
"Kimi wa itta... Nagaiyume wo
mita...
(You said, "I had a long dream...")
Totemo kanashii... Yume datta to...
(It was a very sad dream.)
Soredemo sono sugata wa...
Sukoshi mo kumoranai..."
(But what I saw wasn't one bit
clouded.)
Gumamku pelan, menyanyikan
sepenggal lirik "Find The Way".
"You'll Find... The Way..."
Bruak!
...
Apa ini? Aku, tak mengerti apa
yang telah terjadi. Tapi kedua
mataku terasa terpaku, ransel
tanganku terjatuh.
Aku syock!
Mendapati, padang rumput
kemarin, telah berubah jadi tanah
gersang tanpa warna kehidupan.
Alat-alat berat, seperti truk,
buldoser, traktor, dan yang
lainnya. Berpijak di sana.
Awalnya aku kira aku salah
tempat, tapi ternyata aku tak
salah.
Ini benar, ini padang rumput
kemarin.
Tapi, kenapa...? Kenapa jadi
seperti ini? Kenapa jadi begini...?
...
Aku tak terima!
Aku berlari, menerobos pembatas,
serta pagar yang kemarin tak
ada...
Tapi apa daya, beberapa orang
yang berbadan lebih besar dariku
menghalangiku. Kulihat, mereka
berpakaian layaknya seorang
hansip.
Aku coba menerobos mereka, tapi
kemudian mereka memukulku.
Memakiku, dan memukulku lagi.
Bugh!
Buagh!
Duagh!!!
Aku terpaksa mundur. Memar di
kedua pipiku, serta sakitnya
perutku memaksanya.
Dengan putus asa, aku mengambil
ransel tanganku yang terjatuh
tadi.
...
"...!"
Tapi tiba-tiba saja, aku dapat
merasakannya. Ada seseorang,
yang memelukku dari belakang.
Bukan, tapi bidadari kemarin.
Tapi baunya, tak seharum
kemarin. Baunya seperti... Darah?
"Te...ri..makasih... Hiks. Kemarin
kau mau datang ke sini..."
ucapnya sesenggukan kepadaku.
Lalu dapat kurasakan,
bayangannya memudar.
Memudar, hingga hilang tanpa
bekas.
Menangis, aku ingin sekali
menangis!
Tapi aku tak bisa! Aku ini laki-
laki!!!
Seorang laki-laki tak boleh
menangis...
Lalu kuambil ranselku, dan
kudapati sebuah papan besar
terpampang dengan jelas di
depanku.
"DILARANG MASUK AREA INI!
SEDANG ADA PEMBANGUNAN MALL!
LAHAN INI MILIK P.T. SUCSES!"
...
Find the way...
Kotoba nakutemo tobu hane wa
nakutemo...
(Even without word's, even
without wings to fly on.)
Midasu kaze ni makenu you ni.
(As long as westand our ground
in the wind.)
Susunda michi no saki tashika na
hikari wo mita...
(At the end, of the path we've
traveled we finally saw the light...)
Ku kepalkan tanganku, dengan
penuh amarah kupandangi papan
itu.
DUAAGGHH!!!
Bruk...!
Lalu kutendang sekuat tenaga,
hinga roboh. Hancur.
Dan aku pun berlari sekuat
tenaga...
Tak peduli orang-orang itu
mengejarku...
You'll Find... The Way...
Aku benci peradaban.
...
~~TH€ ¤ €ND~~
*or To Be Continue?*
.
.
.
Mohon kritik, saran, flamenya...
(_ _)
Pesan moralnya, tolong cari
sendiri ya...
Hehehe...
Peace!

Minggu, 06 Februari 2011

Translate/Terjemahan Akai Ito lyrics, "Akai Ito" by Kohshi Inaba 1st Ending Kekkaishi Original Soundtrack

1. ROMAJI LYRIC'S

2. ENGLISH TRANSLATION

3. INDONESSIAN TRANSLATION






"~Akai Ito~"



Minareta machi, yu..ukuri fu..ki nukeru kaze...

Futari shite, itsumo no pe..esu de aru..iteru...

Fuzakea..tte, waratta.. Ato ni kizuita...

Mita kotonai, otonabita sono mana..zashi...

~

Nanimo hanasana kuta..tte i..iyo daijoubu...

Kimochi wa kitto.. Machigaijanai...

Tada massugu, nanika ni tsuki susunde yuku...

Anata wo ne, tsuitsui ne mitsumete shima..u...

~

So..ba niitemo.. Hanaretemo...

Dareka, to dareka tsunagu.. .."Akai ito"...






"~Red String~"



The wind slowly, passes through a familiar town...

Two people, walk at the same pace as usual...

After fooling around and laughing I saw...

That mature gaze I'd never seen before...

~

It's alright, if you don't say anything...

Your feelings, are surely not mistaken...

Just move, straight ahead towards something...

I can't help looking at you...

~

Whether I'm by your side or not...?

There's a "red string", that ties someone with someone else...




"~Benang Merah~"



Angin perlahan berlalu melewati kota yang (sepertinya) ku kenal..

Dua orang berjalan beriringan seperti biasa..

Kemudian mempermainkan sekelilingnya (mereka) dan tertawa..

Pandangan dewasa itu, tak pernah kulihat sebelumnya...

~

Ini akan mudah jika kau tak bilang..

Kau merasa, "Tentu saja tak keliru.."

Hanya melangkah ke depan, ke arah itu..

Aku tak bisa membantu melihat dirimu...

~

Apakah aku di (sisi) pihakmu atau tidak..?

Benang merah itu, mengikat satu sama lain (kita)...







Hehehe...
Ini adalah lirik plus translate dari ending Kekkaishi yang pertama...
Hm.
Ngena banget kan...?
Ya iyalah!
Gue, waktu ngedenger lagu ini, teringat ama masa lalu gue yang amat sanga~t indah.
Waktu itu, kelas 3 SMP. Pas Anime Kekkaishi di putar di AnTV, sekitar jam 1 ampe 2~an lah...
Hehehe...
Hiks hiks hiks,,,
Tapi juga ngebuat gue nginget dia, orang yang udah 5 taon ini mengendap di hati yang terdalam gue.
Ah!
Tapi biarlah.
Aku cuma bisa menanti, saat yang tepat buat nunjukin ke dia.
SEBERAPA BESAR CINTAKU INI.
Oh ya, sudah ya...?
d:)
Waktu gua cuma dikit.
Oiya, kalo kamu mau Ngo(py)Pas(te) nih postingan, tolong di coment dulu.
Ntar kalo kamu mau download lagunya, aku kasih link-nya jikalau belum dapet.

Akhir kata,
Pipice, Lope, and Goul....!!!

Happy Hate Monday...!!!
DX
I hate monday!


Romaji and English lyrics by,
www.animelyrics.com
Indonessian lyrics by,
G U E . . . . . . . ! ! !
HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . .
. . . . . .
. . . . . UHUK! Uhuk!
Xd

Selasa, 18 Januari 2011

Salam kenal...

Hey blogger-blogger semua....!!
Perkenalkan!
Gue blogger bau... Eh maksudnya baru...
Ehm!
Nama gua, "GENESIS", ato Daisuke, Arief, Mi'un, Sami'un, Un, Pi'i, Sapi, dan banyak lagi...
Lho?
Nama gue kok banyak banget?
Kayak bulu keteknya Ayumi Hamasaki... (emang Ayumi punya bulu ketek...?)
Itu karena saya belum terkenal...
(Gue tau ini enggak nyambung, tapi biarin ajalah...)
Maksudnya, anda boleh manggil gue apa aja, terserah anda....!
Ehm!
Umur gue Sekarang baru 17 taon, 2 bulan tepat gue ngetik ini postingan.
Punya anu gede...
Bukan, bukan "anu" itu..
Maksudnya ambisi gedhe buat ngeraih cita-cita...
Do'ain saya yah? Ntar kalo gedhe bisa jadi Penulis...
Itu cita-cita saya dari kandungan...
Hah? Pacar...?
Ehm.
Gue belum pernah punya pacar... Soalnya gue itu penakut ama cewe...
Tapi walo gue belum pernah punya pacar...
Gue BELUM PERNAH DITOLAK AMA CEWE LHO....!
Kenapa?
Ya karena gua belum pernah nembak cewe....
Huahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahauahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahauahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahauahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha..
Uhuk uhuk!
...ohok! Ohok!
...
Alamat?
Rumah gue ada di Galaxi Bima Sakti, Planet Bumi, Indonesia, Jawa Tengah, Pati, Gabus, Rt.2, Rw.8.
(Kebalik kagak ya...?)
Nah kalo mau ke rumah gue, tinggal masuk ke alamat yang di atas noh!
Kalo udah, anda tinggal lurus... Aja. Kalo nemu 'Sumur' di pinggir jalan, nah...!
Itu rumah gua yang di belakangnya.....!!
Bukan!!
Gua bukan dedemit yang nungguin tuh sumur, tapi itu tempat mandi gue....!!!
Pake Sanyo dong, phan jaman udah modern.
Sampe segini dulu yah temen-temen semua...?
Mau nabung (di WC) nih...
Bai bai...
Pipis... Nguyuh... And Goal...!!
P.E.A.C.E.
Salam kenal semua........!!!

Minggu, 09 Januari 2011

Terjemahan lirik, "Sen no Yoru wo Koete" Ending BLEACH Movie1, ''Memorie's of Nobody's''

"Sen no Yoru wo Koete"

~Melewati Seribu Malam~

Ending Bleach Anime Movie1,
"MEMORIE'S OF NOBODY'S"






Aisaretai demo aisou to shinai,

Sono kurikaeshi no naka wo samayotte,

Boku ga mitsuketa kotae wa hitotsu kowakutatte.. Kizutsuitatte..

Suki na hito ni wa suki tte tsutaerunda...


[ Aku ingin dicintai (olehmu), tapi sepertinya kau tak mencintaiku..
(_ _)

Aku mengembara tanpa tujuan dalam pengulangan ini,

Dan kutemukan sebuah jawaban, walau aku ketakutan dan kesakitan..

Aku akan katakan, "Aishiteru," pada orang yang ku cintai ]


~


Anata ga boku wo aishite iru ka aishite inai ka,

Nante koto wa mou docchi demo iin da,

Donna ni negai nozomou ga,

Kono sekai ni wa kaerarenu mono ga takusan aru darou,

Sou soshite boku ga anata wo aishiteru to iu jijitsu dake wa,

Dare ni mo kaerarenu shinjitsu dakara..!


[ Apakah kau mencintaiku? Atau tidak?

Yang manapun jawabnya, tak menjadi masalah..

Tak peduli seberapapun aku berharap..

Di dunia ini, banyak hal yang tak dapat berubah..

Benar? Dan dengan sesederhana mungkin, sebuah kenyataan akan berkata jika, "Aku mencintaimu."

Sebuah kebenaran, karena tak dapat dirubah oleh siapapun..! ]


~


Sen no yoru wo koete, anata ni tsutaetai!

Tsutaenakya naranai koto ga.. Aru..!

Aisaretai demo aisou to shinai,

Sono kurikaeshi no naka wo samayotte..

Boku ga mitsuketa kotae wa hitotsu kowakuta..tte... Kizutsuita..tte...

Suki na hito ni wa suki tte tsutaeru n da...

Kimochi wo kotoba ni suru no wa kowai yo demo...!

Suki na hito ni wa suki tte tsutaeru n da...!!


[ Aku ingin melewati seribu malam, dan menyampaikannya padamu,

Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu..

Aku ingin kau cintai, tapi sepertinya kau tak mencintaiku..

Aku mengembara tanpa tujuan dalam pengulangan ini..

Dan ku temukan sebuah jawaban, walaupun menakutkan dan menyakitkan...

Aku ingin sampaikan, "Aku mencintaimu," pada orang yang ku cintai..

Aku sangat takut merubah perasaan ini ke dalam kata-kata..

Tapi aku ingin katakan, "AISHITERU," pada orang yang aku cintai... ]


~


Kono hiroi sekai de meguri au yorokobi wo kotoba jya ii arawasenai ne,

Dakara bokutachi wa hohoemi,

Iro azayaka ni sugiru aki wo doremi de utatte,

Fuyu wo se ni haru no komorebi wo machi,

Atarashiku umare kawaru dareka wo mamoreru youni to...


[ Di dunia yang luas ini, aku tak sanggup menggambarkan betapa senangnya diriku dapat berjumpa denganmu ke dalam sebuah kata-kata..

Itulah (alasan) kenapa kita hanya tersenyum..

Dan bernyanyi Do~ Re~ Mi~ di musim gugur yang penuh warna akan kehidupan..

Dengan musim dingin di belakang (punggung) kita, menanti cahaya matahari bersinar melewati dedaunan musim semi..

Dan terlahir kembali, jadi kita dapat melindungi seseorang... (yang penting bagi kita) ]


~


Kita michi to yukisaki furikaereba itsudemo okubyou na me wo shite ita boku,

Mukiaitai demo sunao ni narenai,

Massugu ni aite wo aisenai hibi wo,

Kurikaeshite wa hitoribocchi wo iyagatte..!

Ano hi no boku wa.. Mukizu na mama de.. Hito wo aisou to shite ita..!


[ Ketika aku berpaling kembali, dari mana asal dan tujuanku, aku selalu takut..

Aku ingin menghadapi(mu), tapi aku tak bisa jujur...

Hari-hari di mana aku mengulanginya, tak mampu mencintaimu dengan jujur..(di dalam hati)

Dan aku benci rasa sepi ini...

Dengan terluka, aku mencintai seseorang... ]


~


Sen no yoru wo koete.. Ima anata ni ai ni yukou..

Tsutaenakya naranai koto ga.. Aru..!

Aisaretai demo aisou to shinai,

Sono kurikaeshi no naka wo samayotte..

Boku ga mitsuketta kotae wa hitotsu kowakuta..t..te? kizutsuita..t..te..!

Suki na hito ni wa suki tte tsutaeru n da...!

Sono omoi ga kanawanakutatte suki na hito ni suki tte tsutaeru,

Sore wa kono sekai de ichiban suteki na koto sa.......


[ Aku yang akan melewati seribu malam, ingin bertemu denganmu..

Ada sesuatu (terakhir kalinya) yang harus aku katakan kepadamu..

"Aku ingin menjadi cinta(mu), tapi kau tak terlihat pernah mencintaiku..."

Aku mengembara dalam pikiran ini...

Dan ku temukan sebuah jawaban, walaupun menakutkan dan menyakitkan...

Aku ingin sampaikan, "AKU MEN-CIN-TAI-MU." Pada seseorang yang aku cintai...

Dan, rasa ini sekali lagi memaksaku untuk katakan, "A I S H I T E R U ," pada orang itu. Yang ku cintai...

Walau kau tak membalas perasaanku, dan hanya mengatakan, "AISHITERU," padamu...

Itu adalah hal yang paling indah di dunia...

Dan bagiku...

"ITU SUDAH CUKUP..."







"Aishiteru... Cintaku..."
:)

Wah!
Capek...
Ngetik...
Padahal ada beberapa yang ingin saya tambahin lagi...
Yah, besok-besok ajalah...
Heheh...
*kapan?*
Besok-besok...
XD
Minggu, bulan, tahun depan...?
Daku tak tahu...

Sumber romaji lirik;

animelirycs.com

And yang nranslatin...

SAYA!!
Woho~~!

Sabtu, 08 Januari 2011

Makna Terjemahan, Wind O.S.T. Naruto

Terjemahan/Makna
Wind, O.S.T. Ending Naruto 1.
By Akeboshi & Yellow Moon

~

Cultivate youre hunger before you idealize.
(Rasa laparmu terus meningkat, sebelum kau
benar-benar mengerti.)
Motivate you anger, to make them all realize.
(Mendorong amarahmu, untuk membuat
mereka sadar.)
Climbing the mountain, never coming down.
(Untuk terus maju, tak akan pernah kembali.)
Break into the contents, never falling down...
(Melepaskan beban, tak pernah mundur lagi.)

~

My knee is still shaking, like I was twelve.
(Pendirianku masih belum kokoh, seperti
waktuku berumur dua belasan.)
Sneaking out of the classroom, by the back door.
(Selalu keluar dari kelas, lewat pintu belakang.)
A man railed my twice tough, but I did'nt care.
(Orang-orang berkali-kali mencemohku, tapi aku
tak peduli.)
Waiting is wasting, for people like me.
(Percuma menanti, agar orang-orang
menyukaiku.)

~

Don't try, to live so wise.
(Jangan mencoba, menjadi lebih bijaksana.)
Don't cry, cause you so right.
(Jangan menangis, karna kau sangat benar.)
Don't dry, with fakes of fears.
(Jangan menjalani hidup, dengan menghindar
dari ketakutan.)
'Cause you will hate yourself in the end.
(Karena kau akan membenci dirimu di akhirnya
nanti.)

~

Don't try, to live so wise.
(Jangan mencoba, menjadi lebih bijaksana.)
Don't cry, cause you so right.
(Jangan menangis, karna kau sangat benar.)
Don't dry, with fakes of fears.
(Jangan menjalani hidup, dengan menghindar
dari ketakutan.)
'Cause you will hate yourself in the end.
(Karena kau akan membenci dirimu di akhirnya
nanti.)

~

You say, "dreams are dreams."
(Kau bilang, "Mimpi adalah mimpi.")
I ain't, gonna play the fool. Anymore...
(Aku tak biasa bermain dengan kebodohan. Sekali
lagi.)
You say, "cause I still got my soul."
(Kau bilang, "Aku masih bisa mempertahankan
hidupku.")

~

Take your time baby, your blood needs to
slowing down.
(Istirahatlah sayang, emosimu perlu turun pelan-
pelan.)
Breach your soul to reach yourself before you
gloom.
(Gunakan hidupmu, untuk mencapai mimpimu
sebelum menjadi semu.)
Reflection of fears make shadow of nothing.
(Membayangkan ketakutan, membuat bayangan
(mimpimu) kosong.)
Shadows of Nothing...
(Kehilangan mimpi.)

~

You still are blind, if you see a winding road.
(Kau masih buta, jika kau coba melihat
hembusan angin.)
'Cause there's always a straight way.
(Karena di sana selalu ada jalan yang lurus.)
To the point you see...
(Ke titik yang bisa kau lihat.)

~

Don't try, to live so wise.
(Jangan mencoba, untuk menjadi lebih
bijaksana.)
Don't cry, cause you so right.
(Jangan menangis, karna kau sangat benar.)
Don't dry, with fakes of fears.
(Jangan menjalani hidup, dengan menghindar
dari ketakutan.)
'Cause you will hate yourself in the end.
(Karena kau akan membenci dirimu di akhirnya
nanti.)

~



Don't try, to live so wise.
(Jangan mencoba, untuk menjadi lebih
bijaksana.)
Don't cry, cause you so right.
(Jangan menangis, karna kau sangat benar.)
Don't dry, with fakes of fears.
(Jangan menjalani hidup, dengan menghindar
dari ketakutan.)
'Cause you will hate yourself in the end.
(Karena kau akan membenci dirimu di akhirnya
nanti.)

~

Sebenarnya pengen aku terjemahin ke dalam sebuah cerita/paragraf...
Tapi mungkin nanti aja kalo ada waktu....

Rabu, 05 Januari 2011

I believe, Kepercayaanku pada keterbasanku...

Aku di sini...

Sendiri...

Tanpa mimpi...

Maupun asa yang menemani...

~

Tersiksa...

Tersakiti...

Terlupakan...

Tersingkir...

~

Terhapus oleh memory masa lalu...

Teraniaya oleh kompensasi masa depan...

Terpaku akan ketidak mampuanku...

Menggapainya...

~

Hingga hanya mampu ku pandang...

Mentari angkuh tersenyum mengejekku...

Awan indah, terlupakan...

Angin dingin yang mengacuhkanku...

~

Aku berdiri bersama kepalan tangan...

Kepalaku tertunduk oleh rasa malu...

Aku berbeda...

Aku kan dibenci oleh mereka semua...

~

Selalu mencoba meruntuki diriku akan kebodohan...

Menyesali diri akan keadaan...

Mendecak kagum akan keadaan teman, sahabat...

Dan aku hanya bisa menyalahkan diriku, sendiri...

~

"Kenapa keluarga mereka begitu mampu, dan harmonis...?"

"Kenapa mereka semua bisa tertawa setiap waktu...?"

"Kenapa mereka begitu, sungguh beruntung...?"

"Sedang aku...? Hanya bisa menulis..."

~

Ku palingkan wajahku...

Aku menangisi keadaan ini...

Ingin rasanya seperti mereka...

Diri ini merasa... "Terlalu Kecil"..."

~

Tapi aku tak peduli...!

Ku dongakkan kepalaku tinggi-tinggi...

Membalas tatapan angkuh sang mentari...!!!

Ku teriakkan,

~

"Entah sebesar apapun dinding tebal nan kokoh menghadangku, menghalangiku..."

"Entah seluas apapun sangkar burung membatasi ruang gerakku...!"

"Dan entah langit harapan itu terlalu tinggi, hingga tak mungkin untuk ku gapai...!!"

"Tapi aku percaya!!!" suatu saat, hari nanti...

~

"Ku tunjukkan pada Dunia!"

"Bahwa aku kan mampu memanjat dan menahklukkan dinding itu...!"

"Kubuktikan, seekor burung (Gagak) kan keluar (bebas, lepas) dari sangkaranya...!!"

"Dan... Langit itu... Akan mampu ku arungi...!!! Ku menggapai cahaya....!!!!"

~

Hingga harapan, akan mimpi-mimpiku kan menjadi nyata...

Yah...
:)
Menjadi Nyata...

AKU PERCAYA...
~^^~

Senin, 03 Januari 2011

Terjemahan; Kimi wa Boku ni Niteiru, You Resemble Mine...

Kimi no sugatawa... Boku ni niteiru...
Shizuka ni naiteru you ni, mune ni hibiku...

(Kedatanganmu terlihat seperti dia...
Selama tangisanmu, bergema di hatimu...)


Nanimo shiranai hou ga, shiawase to iu kedo...
Boku wa kitto manzoku, shinai.. Hazu dakara...
Utsuro ni yokotawaru yoru demo...
Boku ga eranda.. Ima.. Ikitai sore dake...

(Mereka bilang, "Ketidak tahuan adalah kebahagiaan..."
Tapi aku tak berfikir, aku akan menjalani itu...
Saat pada malam itu, tanganku merentang, dan keluar dari kehampaan...
Aku hanya ingin hidup di dalam pilihanku saat ini, semuanya...)


Kimi no hayasa wa.. Boku ni niteiru...
Adome no kikanaku naru, sora ga.. Kowaku natte...
Boku wa itsumade.. Ganbareba ii no...?
Futari nara, owaraseru.. Koto ga dekiru...

(Kecepatanmu menyerupainya, milikku...
Di awan, di mana mereka tak berhenti lama...
Akankah aku sungguh menjadi benar saat aku melakukannya...?
Kita semua bisa berakhir, jika sekarang kau mencobanya...)


Doushite mo raku jyanai, michi wo.. Eranderu...
Suna ni mamireta kutsu wo, harau.. Koto mo naku...
Konna fuu.. Ni shika ikirenai...
Waratte unazuite kureru darou, kimi nara...

(Aku akan sulit berbohong di kala tak ada alasan...
Tanpa membenarkannya, dan terus menyembunyikannya...
Karena aku tak dapat hidup di dalam kemauan orang lain...
Kau mungkin akan setuju dengan sebuah senyuman...:))


Kimi ni boku kara.. Yakusoku shiyou...
Itsuka boku ni muka..tte, hashitte kuru toki wa...
Kimi no shisen wo.. Hazusazu ni jyou...
Kitto, dare yori jouzu ni.. Uke..tomeru yo...

(Aku akan membuat janji padamu...
Ketika kau mengalihkan pangdangan-pandanganmu, dan suatu saat nanti terbang kepadaku...
Aku tak akan pernah berfikir untuk lari dari pandanganmu...
Aku akan berusaha menyambutmu, lebih baik dari semua orang...)


Kimi no sugata wa.. Boku ni niteiru...
Onaji sekai wo miteru, kimi ga iru koto de...
Saigo ni kokoro.. Nakusu koto mo naku...
Boku wo, suki de irareru.. Boku wa kimi ni...
Ikasareteru....

(Kedatanganmu, pun. Terlihat sepertinya...
Tahukah itu kau di sana? Dan melihat dunia yang dulu itu? Juga sama sepertiku...
Aku sanggup tak akan kehilangan hatiku(padamu) sampai akhir waktu...
Dan tahu...
:)
Itu kau... Tak akan pernah punya rasa benci padaku...
...Kau memberikanku...
Kesempatan untuk hidup lagi...)




Kimi wa Boku ni Niteiru, oleh See-Saw
O.S.T GUNDAM SEED DESTINY, ENDING OF ENDING.

Sebuah lagu yang... Membuatku mengingat, akan indahnya CINTA itu....
I <3 U....
:)
Shuushi...